Protected by Copyscape Unique Content Check

Tuesday, February 16, 2010

HILANG

HILANG

hadirmu mengalun gumpal mendung
latarnya rimbun pohonan alam
teduh yang menyejukkan
kembali diri menghitung kita
yang tertabur merata
dengan langkah satu satu
kuatur menghimpunnya
getar tertinggal di telapak rasa
pilu meneman resah kelmarin.

malam malam terpisah
samar dalam kelam
sekian entah terlonta
sayup dalam diri
kematian
lembut menjemput
tersentak pedih pilu
tersayat ngilu sembilu
terlapah hiris tajam
tergelimpang kaku
segenap penjuru
dan rebah di sisi tanpa kata
tiba tiba bulan menjadi lusuh
angin pun mati
di sini..

temerloh
16feb10

8 comments:

Zawawi Aziz said...

'puisi menggambarkan kesungguhan kepiluan dalam sajak'

kelompen said...

Zawawi Aziz
memang pilu menerawang menjadi ufuk pahit bila hati sakit...
hidup tiada mudah..

Aku Anak Pahang said...

usah diikut kemaruk jiwa
kelak diri menjadi rense.
carilah ketenangan jiwa
pasti hati menjadi bahagia.

kelompen said...

Akuanakpahang
pada jiwa yang kecamuk
puisi adalah indah
pada galur dan garis
ada patah dan ruas
pada kata dan bahasa
ada sendi dan kias...

al-mankaraqi said...

hilang dalam terang?

kelompen said...

al mankaraqi
terang bukan cahaya
gelap bukan gelita
sirnanya ada dlm diri

Qasih said...

Sesuatu yang hilang hakikatnya ada di dalam diri..selongkarlah dalam mencari sebuah kehilangan yang telah lama hadir tanpa kita sedari..

kelompen said...

Qasih
hilang adalah payah
hilang adalah resah
kehilangan menyakitkan
aku masih hilang dalam diri..